Senin, 26 Februari 2018

Tak Ada Air Hujan Detik Ini

Malam ini pukul 18.42
Di ruang kantorku
Aku menulis bait ini

Aku menangis tanpa alasan yang mau aku akui
Aku menangis karena ini aktualisasi dari hati ku
Yang penuh tanya tak usai

Tangis ini merupakan tangis yang kutahan setiap hari
Tangis yang bisa aku keluarkan sendiri
Tanpa ada yang mengetahui

Aku berharap ada yang mengatakan
" Kamu akan baik-baik saja "

Tapi nyata tetap lah yang terjadi
Aku sendirian, dengan kesendirian ini

Aku yang merasa Air Hujan cukup mewakiliku
Tapi malam ini pada detik ini tak ada air hujan

Rasa

Aku merasa
Mengenai hati yang berbeda

Aku merasa
Mengenai rasa yang indah

Aku merasa juga
Bahwa ini sungguh memayahkan

Terbiasa tak diungkap
Biarkan dia di dalam
Aku tak berharap ada pengungkapan
Aku hanya berharap rasa ini tetap didalam
Tertutup rapi

Jika ada waktu yang datang kembali
Aku berharap bertemu lebih awal

Tapi tidak, lebih baik seperti ini
Agar tidak ada yang terlalu dalam
Kecuali aku

Demi kepayahan ini
Biarkan saja terbiaskan pada hujan
Biarkan saja terlepas bersama angin
Biarkan saja ia menghilang

Rasa yang akan tetap pantas
Akan tetap menuntun pada tempat yang benar

Jadi biarkan dahulu
Ku mohon tetap pada semestinya

-FathiaRasa-

Rindu

Aku rindu
Akan jejak langkah penuh memori

Aku rindu
Akan kenangan setiap kejadian

Dan rindu-rindu membuat bait-bait ini
Menjadi penuh kerinduan

Suatu saat aku juga akan rindu pada kenangan pada hari kemarin dan hari ini
Aku rindu pada semua yang aku rindukan

Jika berbicara mengenai rindu
Katakan bahwa rinduku sangat memuncak
Rinduku pada Rabbku
Rinduku pada Rasulku
Rinduku pada Ibuku
Rinduku pada Adikku

Rinduku pada kenangan langkah kakiku
Aku rindu dan tapi membuat rasa campur yang memayahkan

Rindu.. rindu.. rindu

Hingga tiba saatnya rindu itu hilang
Dimana aku sudah di tempat yang sangat indah
Jika kalian baca ini
Tolong sampaikan betapa aku sangat rindu semua yang pernah masuk dalam hidupku
Tolong sampaikan betapa aku rindu pada Ibuku setiap saat meski akhirnya malam tiba
Aku akan dirumah

Hingga tiba waktu yang berbeda
Saat aku bukan pulang kerumah
Disaat itulah ku harap kalian tidak rindu padaku
Tapi tetap mengingatku

Sampaikan pada Adikku
Betapa aku menyayanginya
Walau kami berbeda, tapi tetap aku menyayanginya

Dan sampaikan juga pada sahabat-sahabatku
Terimakasih dan aku menyayangi kalian

Terimakasih
Aku rindu akan kalian
Rindu yang sangat indah
Rindu yang penuh ketulusan

-FathiaRindu-

Rabu, 21 Februari 2018

Conference Pers Part 1

Saat ini aku sedang menulis cerita mengenai gadis bernama Fathia (semoga selesai tahun ini). Fathia adalah nama yang tiba-tiba terfikir dan aku suka. Dia sosok yang berbeda dengan karakterku. Fathia adalah metamorfosa pandangan aku dari beberapa buku dan film yang aku baca bahkan dari beberapa riset kecil-kecilan dari beberapa kejadian dari hidupku.

Dan beberapa puisi yang aku tulis disini rata-rata bukan mengenai isi hati benar-benar. Tapi itu curahan hati setelah aku membaca beberapa buku atau menonton film. Aku tahu rasanya putus cinta dari buku yang aku baca dan rasanya gak enak (Alhamdulillah belum pernah pacaran.hehe tapi lagi nunggu kamu kok walau ga tahu kata "kamu" ini untuk siapa..hahaha). Aku sering masuk kedalam beberapa cerita buku atau film dan merasuk dalam beberapa hari bahkan sampai saat ini masih terbayang perasaan dalam ceritanya. Apalagi cerita tentang anak Afganistan yang sungguh mengharukan, perasaan sangat sedih itu masih ada di hatiku. Itu sisi lain dari diriku, tapi kalau ketemu langsung, aku itu seru kok hahaha.

Semoga cerita tentang Fathia akan selesai. Ditunggu aja, biar waktu yang menjawab, dan aku akan berusaha.


Salam dari ku
Eka
Penulis mengenai Fathia

Bisik dan Bisu


Bisik dalam hembusan pagi
Bisik yang sunyi dalam kemaraman
Bernyanyi dalam kesendirian

Bisumu bagai emas yang tak terjual
Bisumu membuat cleopatra meradam
Bisumu dalam kebisuan bahasa malam
Tak ada yang bisa diperbuat

Dengan kenyataan semua terdiam
Menyadari bahwa diam mu tak bisa ubah realita

Temaram lembayung
Dengan kekusaman lusuh dirimu
Kacau

Duduk manis dalam senyum palsu
Cerahnya langit takan hentikan topengmu
Gelap saja bisa kau bermain
Apalagi saat terang dengan mentari



Untuk mu yang bertopeng

Salam dari ku
Fathia

Salam Dari Fathia


Apakah kamu menjadi sebuah dimensi waktu
Yang disebut memori
Dimensi yang berisi hal yang terekam
Mengenai kamu yang putih dan hitam

Apakah kamu tahu mengenai warna
Atau kamu hanya tahu putih dan hitam?
Apa tidak membosankan?

Coba kamu keluar dan memandang langit di saat senja dalam rintikan hujan
Kamu akan melihat warna alam yang indah
Dalam langit oranye dipadukan dengan warna pelangi yang indah

Cobalah sekali saja
Dan saksikan
Jangan memurung
Walau hujan membuat kamu takut
Kamu harus tahu
Setelah kamu melalui ketakutan
Akan ada pelangi yang indah
Yang sudah menanti dilihat oleh semua pasang mata
Di muka bumi ini


Untuk mu yang bersedih

Salam dari ku
Fathia