Ketahuilah
Bahwa waktu adalah pedang
Jika kita tidak bisa memanfaatkannya dengan baik
Maka ia akan menusukmu
Sering dengar kata-kata itu bukan
Yuk kita hijrah ke jalan yang di Ridhoi oleh Allah
Senantisa menyebut nama Allah dikala sedih bahkan senang
Dipastikan hati akan merasa tentram
Tapi sebaliknya kalau kamu bergantung sama manusia
Tau deh akibatnya apa nanti
Aku sedang masa hijrah
Menuju menjadi manusia yang lebih baik
Berdoa agar bisa masuk pada golongan yang di muliakan oleh Allah
Minta sama Allah itu ga apa-apa
Minta aja yang baik-baik
Dari permintaan di dunia sampai akhirat
Beberapa hal yang aku petik beberapa bulan ini bersama sahabat
Yang selalu mengingatkan untuk kembali sama Allah
Minta sama Allah
Dan menuju petunjuk Allah
Menuju apa?
Insya Allah menuju surga-Nya
Aamiin
#hiduphanyasementara#InsyaAllahselaluistiqamah#Aamiin
Rabu, 21 Juni 2017
Jumat, 16 Juni 2017
Polemik Transportasi Konvensional dan Online
BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latar belakang
Transportasi adalah perpindahan
manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan
sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi
digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di
negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi.
Penduduk di sana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian
besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri
dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara
merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain
karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat
transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
Sarana transportasi sangat penting
peranannya terutama untuk meningkatkan keterjangkauan (accesbility)
suatu wilayah. Dengan adanya transportasi akan membuka isolasi atau
daerah-daerah terpencil yang nantinya ikut berkembang seperti daerah-daerah
lainnya.
Transportasi dibagi menjadi 3, yaitu
transportasi darat (melalui jalan raya, dan jalan tol), transportasi udara
(melalui udara), dan transportasi air (melalui sungai, laut, dan danau).
Kendaraan yang menggunakan ketiga bidang transportasi yaitu motor, mobil,
sepeda, kereta, pesawat, helicopter, kapal fery, perahu, dan kapal selam.
Perkembangan
transportasi di Indonesia dimulai dari berdatangannya bangsa asing yang juga membawa
teknologi transportasi pada masanya. Sebelumnya masyarakat di Indonesia hanya
menggunakan sarana transportasi hewan seperti kuda, lembu dan sapi untuk
melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat yang lain. Setelah datangnya
bangsa asing transport tasi di Indonesia mulai menggunakan alat gerobak yang
beroda. Kemudian perkembangan transportasi Indonesia semakin maju ketika
Indonesia mulai dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada masa ini
alat-alat transportasi sudah menggunakan mesin-mesin pengangkut. Kedatangan
bangsa-bangsa Belanda membawa peralatan transportasi data yang sudah modern.
Perkembangan
teknologi transportasi di Indonesia terus berlanjut sampai Indonesia merdeka.
Pemerintah mengembangkan teknologi transportasi didorong oleh kebutuhan manusia
akan transportasi. Dengan adanya transportasi dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat
Indonesia. Secara umum pemerintah Indonesia pada masa itu meningkatkan
teknologi transportasi karena dengan adanya fungsi transportasi yaitu, pertama
memperlancar hubungan, pengangkutan dan interaksi antar desa, antar kota, antar
wilayah, antar pulau, bahkan antar Negara. Hal ini dilakukan karena keadaan
wilayah Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dipisahkan oleh perairan.
Kedua, memperlancar mobilitas arus perperpindahan penduduk, distribusi barang
dan jasa serta informasi ke seluruh pelosok tanah air.
Salah
satu tranportasi yang digunakan ialah transportasi konvensional yang menjamur
di Indonesia. Transportasi konvensional umumnya dimiliki perusahaan non
pemerintah atau perorangan, seperti taksi, bus kota, angkutan umum, ojek dan
lain sebagainya. Pada tahun 80-90an, transportasi seperti angkutan umum atau
sering disebut angkot sangat diminati masyarakat, karena dahulu perkembangan
mode transportasi beroda dua belum menjamur seperti saat ini, sehingga banyak
masyarakat yang memilih angkot untuk memudahkan perjalanan menuju tujuan
masing-masing. Dan jika memilih transportasi konvensional masih lebih efisien
dikarenakan belum banyaknya kendaraan pribadi yang berlalu lalang dijalan
Indonesia khususnya Jakarta sebagai Ibukota Indonesia, sehingga tingkat
kemacetan masih minim.
Transportasi
semakin berkembang, banyak perusahaan tranportasi pribadi yang mengeluarkan
produk-produk yang dapat menarik minat masyarakat untuk membelinya. Keadaan tranportasi
konvensional yang belum bisa memenuhi kenyamanan dan kecepatan membuat beberapa
masyarakat beralih menggunakan kendaraan pribadi. Semakin banyaknya kendaraan
yang melintas dijalanan yang volumenya terbatas membuat kemacetan merajalela
disetiap jalan yang ramai, bahkan pertigaan dan perempatan di desa bisa macet
karena banyaknya kendaraan yang melintas padahal volume jalan di desa tersebut
ialah terbatas.
Beberapa
masyarakat yang belum mempunyai kendaraan pribadi terpaksa tetap menggunakan
transportasi konvensional. Disini ada peluang yang bisa ditangkap oleh beberapa
individu yang selanjutnya mendirikan usaha transportasi berbasis online yang
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang menginginkan transportasi yang aman,
nyaman cepat dan terjangkau.
Dalam beberapa tahun terakhir,
Indonesia mengalami transformasi dalam hal transportasi. Perkembangan teknologi
yang semakin modern telah merambah dunia transportasi di Indonesia. Hal ini
terlihat dari bermunculannya model transportasi berbasis online pada kota-kota
besar di Indonesia. Mulai tahun 2014, transportasi online
mulai bermunculan secara luas, walaupun pendirian salah satu transportasi
online didirikan tahun 2010. Membuka peluang baru dan pandangan baru ditengah
masyarakat. Munculnya kendaraan online mampu menarik minat masyarakat untuk
menggunakan transportasi online yang lebih banyak member kemudahan dan nilai
plus.
Tetapi
ada satu dampak yang muncul pula, pendapatan transportasi konvensional yang
menurun membuat terjadinya kompetisi dan permusuhan antara pengemudi dan
perusahaan dari transportasi online dan konvensional.
I.II. Rumusan Masalah
I.II.I.
Apa itu Transportasi Konvensional dan Online ditengah masyarakat ?
I.II.II. Apa dampak positif dan
negatif yang ditimbulkan oleh hadirnya ojek online?
I.II.III. Masalah
apa yang muncul dari kedua mode transportasi tersebut?
I.II.IV. Bagaimana
manajemen transportasi mengenai masalah tersebut?
I.II.V.
Bagaimana cara mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh hadirnya ojek online?
I.III. Tujuan
Adanya
Transportasi Konvensional dan Online sesungguhnya untuk membantu masyarakat
dalam beraktifitas dijalan dengan lebih cepat. Mencari solusi mengenai kedua
mode transportasi yang sedang kurang bisa bersahabat. Selain itu makalah ini
dibuat bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan mengenai pengaruh hadirnya
transportasi online terhadap transportasi konvensional dan berbagai lapisan
masyarakat dan solusi mengatasi hadirnya dampak negatif dari transportasi
online.
BAB II
ISI
II.I. Pengenalan Transportasi Konvensional dan Online
II.I.I. Transportasi Konvensional
Transportasi umum
atau transportasi publik adalah
seluruh alat transportasi saat
penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraannya sendiri. Transportasi umum
pada umumnya termasuk kereta dan bis,
namun juga termasuk pelayanan maskapai
penerbangan, feri, taksi, dan
lain-lain.
Transportasi konvensional adalah transportasi umum
yang biasa kita gunakan, yang telah tersedia dijalan konvensional. Di Indonesia
ada beberapa jenis transportasi konvensional seperti bus, taksi, angkutan umum,
bajaj, dan ojek. Sejauh ini transportasi konvensional di Indonesia, tidak
semuanya baik dan nyaman bagi penumpang atau pengguna jasa transportasi
konvensional. Seperti halnya kita lihat angkutan umum yang berada dijalan-
jalan yang membuat kemacetan dan kendaraan yang tidak membuat penumpang nyaman,
banyaknya tindak kriminal yang terjadi pada transportasi konvensional juga mengurangi
ketertarikan masyarakat untuk menggunakan transportasi konvensional.
Beberapa macam transportasi konvensional :
a.
Bus
Layanan bus menggunakan bus
di jalan konvensional untuk membawa penumpang banyak di perjalanan lebih
pendek. Bus beroperasi dengan kapasitas rendah (yaitu dibandingkan dengan trem
atau kereta), dan dapat beroperasi di jalan-jalan konvensional, dengan bus yang
relatif murah berhenti untuk melayani penumpang. Oleh karena itu bus yang umum
digunakan di kota-kota kecil dan kota-kota, di daerah pedesaan juga dilengkapi
layanan shuttle untuk menuju kota-kota besar.
b. Ojek
Di Indonesia, angkutan bermoda sepeda motor lebih dikenal sebagai
ojek. Ojek (atau
ojeg) adalah transportasi umum informal di Indonesia yang berupa sepeda motor
atau sepeda, namun lebih lazim berupa sepeda motor. Disebut informal karena
keberadaannya tidak diakui pemerintah dan tidak ada izin untuk
pengoperasiannya. Penumpang biasanya satu orang namun kadang bisa berdua.
Dengan harga yang ditentukan dengan tawar menawar dengan sopirnya dahulu
setelah itu sang sopir akan mengantar ke tujuan yang diinginkan penumpangnya.
c.
Taksi
Taksi adalah jenis
kendaraan untuk disewa dengan sopir, yang digunakan oleh seorang penumpang
tunggal atau sekelompok kecil penumpang. Sebuah taksi mengantarkan penumpang ke
lokasi pilihan mereka. Dalam mode angkutan umum, lokasi pick-up dan drop-off
ditentukan oleh penyedia layanan, bukan oleh penumpang, meskipun permintaan
transportasi responsif dan saham taksi memberikan modus bus/taksi hibrida.
d. Angkutan Kota
Angkutan
kota atau angkot adalah transportasi yang dimiliki oleh perorangan atau
kelompok dengan pengelolaan kekeluargaan dan mempunyai rute tersendiri dan
memuat 10-13 orang penumpang.
Banyaknya
mode transportasi konvensional, tak menjadikan transportasi ini banyak peminat.
Adapun kekurangan transportasi
konvensional yaitu :
a. Kurang canggih
b. Penumpang mencari pelayan transportasi
c. Untuk tarif
bisa bervariasi dan kadang tawar menawar dulu baru sepakat dengan
pelayan transportasi dan pelayan transportasi menyanggupi
dulu baru bisa jalan.
d. Promosi
pelayan transportasi konvensional ini cukup memakai papan atau triplek
dipinggir jalan membuat pangkalan sendiri, dan biasanya
kalau pelayan transportasi udah terkenal biasanya direkomendasikan tetangga, tergantung
kepercayaan saja.
e. Pembayaran
dilakukan langsung sesuai kesepakatan kadang kadang sisa tidak
diambil, karena iklas. Kalau pelayan transportasi sudah
dikenal bisa berhutang dahulu.
f. Penghasilan
kurang banyak, karena tidak pasti dapat.
g. Kurang aman dan kurang nyaman.
II.I.II. Transportasi Online
Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia
dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari
tempat asal, dari mana kegiatan angkutan dimulai, ke tempat tujuan, kemana
kegiatan pengangkutan diakhiri. Peranan transportasi sangat penting untuk saling
menghubungkan daerah sumber bahan baku, daerah produksi, daerah pemasaran dan
daerah pemukiman sebagai tempat tinggal konsumen. Jadi Jasa Transportasi
Online adalah Jasa transportasi yang berbasis online.
Memang tidak bisa dipungkiri,
masyarakat terutama di kota besar sedang menggandrungi transportasi
online dengan menggunakan aplikasi smartphone. Selain bisa menghemat waktu,
transportasi online juga bisa menghemat uang karena banyaknya promo yang
ditawarkan. Tidak hanya itu, transportasi online juga bisa mengurai tingkat
kemacetan, terutama di kota-kota besar. Perubahan gaya hidup inilah yang
dimanfaatkan pelaku usaha untuk memulai persaingan dalam bisnis transportasi
online.
Media online menjadi sarana
masyarakat dalam urusan transportasi masa kini. Tak heran pebisnis Indonesia
banyak yang membuka jasa transportasi menggunakan media online. Beberapa contoh
sarana transportasi online di Indonesia yaitu :
a. Go-Jek
Pada prinsipnya, aplikasi Go Jek
bekerja dengan mempertemukan permintaan angkutan ojek dari penumpang dengan jasa
tukang ojek yang beroperasi di sekitar wilayah penumpang tersebut. Cukup dengan
mengunduh aplikasinya dari Google Play Store, maka kita bisa memesan jasa
layanan tersebut. Tarif angkutannya disesuaikan dengan jarak tempuh yang akan
dicapai. Selain jasa angkutan penumpang, ada juga layanan antar barang (kurir)
dan belanja.
b. Grabbike
Hampir mirip dengan Go Jek, hanya
saja layanan Grabbike belum memiliki layanan antar barang atau belanja. Saat ini,
Grabbike telah beroperasi di 3 kota di kawasan Asia Tenggara yang mengalami
persoalan kemacetan, seperti Ho Chi Min City dan Hanoi di Vietnam, serta di
Jakarta.
c. Grabtaxi
Grabtaxi merupakan aplikasi
pemesanan taksi dengan induk perusahaan dari Malaysia. Dengan aplikasi ini,
masyarakat bisa memesan taksi untuk keperluan antar jemput dengan tariff
standar yang ditetapkan sesuai argo. Layanan antar jemput bisa lebih cepat
karena pemesanan dilakukan melalui aplikasi yang sudah diunduh di smartphone.
d. Uber
Uber adalah perusahaan jaringan
transportasi dari Amerika yang menggunakan aplikasi di smartphone untuk
pemesanan mobil. Bedanya, armada mobil yang digunakan bukan transportasi public
plat kuning, melainkan mobil pribadi bernomor polisi hitam dengan logo khusus
Uber. Jika menggunakan jasa ini tidak bisa membayar tunai, tapi secara online
atau kartu kredit. Tarif yang ditetapkan adalah Rp 30 ribu sebagai tarif
minimal dan selanjutnya dikenakan tarif perjalanan berdasar waktu dan jarak
yang ditempuh. Jenis mobil yang digunakan adalah Toyota Innova, Alphard dan
Hyundai Sonata.
Menggunakan
jasa transportasi berbasis aplikasi online sangat memudahkan masyarakat dalam
bepergian. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan penggunaan transportasi
berbasis aplikasi online.
1. Kelebihan
1.1. Lebih terpercaya, para pengemudi
ojek ataupun taksi dalam sebuah perusahaan transportasi online sudah terdaftar.
Sebelumnya mereka sudah mendaftarkan diri dengan berbagai persyaratan tertentu.
Termasuk dengan data diri yang jelas dan surat kelakuan baik dari kepolisian.
Dengan begini, penumpang akan merasa lebih aman menggunakan pengemudi yang
terdaftar.
1.2. Praktis, jika sebelumnya kamu ingin
menggunakan jasa transportasi, biasanya kamu harus keluar rumah menuju jalan
raya untuk mencari kendaraan yang kosong penumpang. Kamu harus merasakan panas
bahkan hujan tanpa kepastian. Tapi, jika menggunakan aplikasi maka kamu bisa
memesan moda transportasi dari rumah atau tempat yang nyaman. Ojek atau taksi
yang kamu pesan akan menghampirimu.
1.3. Tarif murah dan pasti, setiap jasa
transportasi online memiliki cara penghitungan tersendiri untuk tarif jasa.
Kebanyakan dari mereka memiliki tarif yang lebih murah dari tarif jasa
transportasi konvensional. Ditambah juga dengan adanya berbagai promo yang bisa
menguntungkan penumpang. Semua tarif yang harus dibayar penumpang sudah tertera
sejak awal, sehingga tidak ada proses tawar menawar dengan pengendara. Tarif
pasti juga disukai oleh beberapa pelanggan.
2.
Kekurangan
2.1. Jaringan bermasalah, karena
transportasi ini menggunakan jaringan internet, maka semua sistem bergantung
dengan internet. Jika jaringan sedang bermasalah, walaupun kamu melihat ada
pengendara jasa transportasi online di depan mata tetap tidak bisa kamu pesan.
2.2. Pilihan pengendara ditetapkan
sistem, saat akan memesan ojek atau taksi online, dalam aplikasi akan terlihat
seberapa banyak pengendara online disekeliligmu. Namun, saat sudah memesan kamu
tidak bisa memilih yang dekat denganmu. Bisa jadi pengendara yang akan
menjemputmu sedang berada jauh dan kamu harus menunggu lama hingga terjemput.
2.3. Tidak bisa berganti tujuan, saat
pertama memesan kamu sudah menentukan akan naik dari mana dan turun dimana.
Dengan begitu di aplikasi akan tertera tarif yang mesti kamu bayar. Maka saat
ditengah jalan harus berganti arah maka kamu tetap harus membayar sesuai tarif
awal yang disetujui.
2.4. Data pribadi beredar, saat kamu
medaftarkan diri dalam aplikasi jasa transportasi online maka kamu diwajibkan
mengisi berbagai data diri termasuk nomer telepon. Sesungguhnya data ini yang
akan dipakai untuk pengendara bisa menghubungi saat kesusahan di jalan. Namun,
kamu harus berhati-hati, karena sudah ada beberapa kasus yang menggunakan data
ini untuk hal yang tidak diinginkan.
II.II. Teori Manajemen Transportasi
dan Sistem Pengendalian Transportasi
Sistem manajemen transportasi
(bahasa
Inggris: transportation
management system) adalah rangkaian sistem
yang dipasang pada kendaraan agar dapat dilacak oleh pemilik kendaraan atau pihak
ketiga lainnya. Sistem pelacakan kendaraan modern umumnya menggunakan sistem kedudukan sejagat (GPS) untuk
menentukan lokasi kendaraan. Selain GPS, sistem ini juga dapat menggunakan frekuensi
radio untuk menentukan posisi, seperti yang digunakan pada sistem LORAN dan LoJack. Sistem ini juga
biasanya memiliki komponen komunikasi, seperti seluler
atau satelit, untuk mengirimkan posisi kendaraan
kepada pengguna di tempat lain.
Dalam manajemen armada, pelacak
posisi kendaraan ini membantu para manajer armada menjadi lebih mudah dalam
mengambil keputusan yang berhubungan dengan armada mereka, selain itu bisa pula
diketahui hal-hal yang behubungan dengan prestasi seorang pengemudi,
biaya perawatan setiap kendaraan setiap kilometer,
ataupun konsumsi bahan bakar setiap kendaraan.
Hal lain yang
tidak kalah penting adalah menghindari curi pakai kendaraan, ataupun penggunaan
jalur/trayek yang tidak seharusnya, yaitu jalur yang dilarang oleh manajer
armada karena berbagai alasan. Di beberapa negara, keberadaan alat pemantau
kendaraan ini berguna untuk mengurangi biaya premi asuransi,
hal ini disebabkan dengan alat ini bisa mengurangi risiko kehilangan kendaraan
karena pencurian, sehingga risiko perusahaan asuransi juga berkurang,
dikembalikan ke pelanggan dalam bentuk pengurangan premi.
Aplikasi pada
perusahaan taksi
digunakan untuk mempercepat layanan penjemputan oleh armada taksi, yaitu dengan
mengetahui alamat pelanggan, dan posisi taksi yang kosong, maka pusat layanan
armada taksi tersebut bisa langsung menentukan taksi terdekat untuk menjemput
pelanggan mereka. Aplikasi di logistik digunakan untuk melakukan efisiensi
dalam rute ataupun percepatan penurunan/pengangkutan muatan dengan adanya
fasilitas geofencing. Dengan
fasilitas ini maka pengawas bisa mengetahui lebih awal adanya armada yang akan
masuk gudang, sehingga bisa mempersiapkan pelaksanaan bongkar muat lebih dini.
Jadi,
manajemen transportasi adalah
sebagai usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan penghasilan
jasa angkutan oleh perusahaan angkutan sedemikian rupa, sehingga dengan tarif
yang berlaku dapat 21 memenuhi kepentingan umum.
Adapun
pengertian sistem pengendalian transportasi yaitu aturan /prosedur yang dikenakan
pada kendaran dan lalu lintas untuk menjamin operasi transport yang aman dan
effisien serta menghindari terjadinya konflik. Elemen yang terkait yaitu elemen yang membentuk
sistem keseluruhan sarana, prasarana, manusia, dan badan yang mengawasi agar
sistem pengendalian berjalan baik
II.III. Analisis Transportasi Konvensional
dan Online
Transportasi
sedang mengalami isu yang membuat pengaruh perubahan sosial yang signifikan
yaitu antara transportasi konvensional dan online.
Pemerintah
dinilai semestinya mendorong perusahaan transportasi berbasis aplikasi (online)
dan konvensional untuk berkolaborasi dibandingkan menerbitkan berbagai aturan
yang tidak perlu. Kolaborasi justru akan menguntungkan semua pihak, termasuk
konsumen. Pengamat Transportasi Azas Tigor Nainggolan menyatakan pemerintah
sejatinya tidak perlu merevisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum
Tidak Dalam Trayek. “Harusnya jalankan saja seperti yang ada saat ini,” kata
Tigor saat dihubungi
wartawan, Jumat (24/3) malam.
Menurut
dia, pengaturan tarif dan kuota transportasi online saat ini tidak relevan.
Sebab, mekanisme yang berjalan di lapangan adalah hukum pasar. Masyarakat
sebagai konsumen transportasi online akan memilih menggunakan moda yang nyaman
dan murah. Pengaturan tarif dan kuota hanya akan berimbas pada penurunan
kualitas pelayanan transportasi.
Kolaborasi
antara perusahaan transportasi online dengan konvensional sejatinya bisa
menjadi solusi terhadap situasi saat ini. “Pendapatan pengemudi transportasi
konvensional yang berkolaborasi dengan aplikasi online justru meningkat,” kata
Tigor. Kolaborasi tersebut sejatinya dapat menggabungkan kelebihan dari
masing-masing bisnis. Transportasi online yang merupakan perusahaan teknologi
sangat mumpuni dalam hal inovasi aplikasi.
Sementara perusahaan transportasi konvensional sangat berpengalaman dalam bisnis angkutan. Walhasil, kolaborasi tersebut justru akan menguntungkan semua pihak. Sebagai informasi, saat ini sejumlah perusahaan transportasi online di Jakarta sudah bekerjasama dengan transportasi konvensional. Contohnya, Go-Jek dan BlueBird yang melakukan kerjasama dalam lini bisnis Gocar. Ada pula Taksi Express yang berduet dengan Uber. Menurut Tigor, pemerintah seharusnya cukup mengatur standard pelayanan minimum bagi transportasi. Standard inipun harus berlaku secara nasional, dan tidak boleh diserahkan kepada pemerintah daerah. “Standard aman di Jakarta dan Semarang harus sama,” kata Mantan Ketua dewan Transportasi Jakarta ini.
Sementara perusahaan transportasi konvensional sangat berpengalaman dalam bisnis angkutan. Walhasil, kolaborasi tersebut justru akan menguntungkan semua pihak. Sebagai informasi, saat ini sejumlah perusahaan transportasi online di Jakarta sudah bekerjasama dengan transportasi konvensional. Contohnya, Go-Jek dan BlueBird yang melakukan kerjasama dalam lini bisnis Gocar. Ada pula Taksi Express yang berduet dengan Uber. Menurut Tigor, pemerintah seharusnya cukup mengatur standard pelayanan minimum bagi transportasi. Standard inipun harus berlaku secara nasional, dan tidak boleh diserahkan kepada pemerintah daerah. “Standard aman di Jakarta dan Semarang harus sama,” kata Mantan Ketua dewan Transportasi Jakarta ini.
Selama
ini, pemerintah justru tak menegakan standard pelayanan tersebut secara
konsisten. Situasi inilah yang menjadi pemicu konsumen lebih banyak memilih
transportasi online yang lebih nyaman. Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut
Binsar Panjaitan sebelumnya menegaskan pemerintah pada prinsipnya ingin
berkeadilan. Pemerintah akan mengatur transportasi, khususnya jenis taksi baik
online maupun konvensional secara adil agar tidak terjadi perang tarif yang
berpotensi memicu konflik.
Keributan
persoalan tranportasi
online dan konvensional yang menghiasi pemberitaan di negara ini
cukup mengundang kontroversi. Tranportasi
berbasis
aplikasi, dengan inovasinya dianggap penyebab taksi konvensional “mati
perlahan” karena kalah bersaing. Banyak orang mengatakan hilangnya pasar mereka
merupakan kesalahan internal di perusahaan dalam respon keseimbangan baru di
industri, seperti yang ditulis dalam Majalah Tempo edisi 28 Maret 2016.
Masalahnya, kalau dilihat secara jeli bukan pertarungan inovasi teknologi dan
non-teknologi tetapi kesiapan pemerintah dan aturan yang menjadi payung
perusahaan angkutan berbasis aplikasi. Baik tranportasi online maupun konvensional harus tunduk pada regulasi. Aplikasi online yang lebih murah karena
mengganti salah satu proses, namun perusahaan aplikasi tetap harus bermitra
dengan perusahaan yang memiliki kendaraan dan supir. Aturan regulasi dari
pemerintah belum jelas untuk mitra perusahaan aplikasi tersebut yang seharusnya
membayar tarif yang sama dengan perusahaan angkutan lainnya.
Tranportasi online dirasa masyarakat juga lebih efisien, karena hanya menunggu saja di
tempat pemesan tersebut berada. Pemerintah yang harus tegas dalam memilih
regulasi karena nyatanya yang menjadi korban bukanlah pengusaha. Melainkan
sesama pelaku kecil, para sopir yang cemburu satu sama lain. Pemicunya
perbedaan tarif pelat kuning dan pelat hitam. Regulated price harus dibuat seadil mungkin. Semua perkembangan
teknologi ini harus mengarahkan negara menjaga keseimbangan dan perubahan yang
sehat karena persaingan.
Penghasilan pengemudi transportasi
konvensional berkurang drastis "Gaji angkutan taksi berkurang biasanya
bisa bawa 600rb/hari bruto, skrg bawa 200rb aja udah bersyukur" Pieter Yan
pengemudi Eagle Taxi. Jumlah penghasilan pengemudi taksi mayoritas menurun jauh
dari biasanya semenjak muncul jasa transportasi berbasis aplikasi. Lanjutnya
hari ini dia dapat Rp 129.000 , bensin 120 km = Rp 100.000 belum kalau macet,
berapa yang mau disetor ke bos dan yang mau dibawa pulang kerumah, listrik 1 hari
Rp 20.000, jadi wajar kalau supir trasnportasi konvensional berdemo. Regulasi
UU.No.22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan pasal 138 ayat 3: “Angkutan
umum dan angkutan jalan hanya dilakukan oleh angkutan bermotor umum” maksudnya
angkutan umum hanya boleh dari angkutan umum yang berplat kuning, bukan dari
plat hitam.
Epyardi Asda,anggota DPR sebagai
orang yang membuat UU no.22 tahun 2009 mengatakan bahwa pemerintah punya
kewajiban menyediakan transportasi umum, penyelenggaraan itu harus lewat BUMN,
BUMD, dan BH, ini termasuk jelas antara legal dan tidak legal. Untuk kasus Ojek
dan gojek sama-sama dilarang karena gak ada di hukum. Kalau kendaraan roda dua
dijadikan kendaraan umum terlalu beresiko membahayakan karena jarak tempuhnya. Aturan
Grab dan Uber harus memiliki badan hukum terlebih dahulu dan mengikuti regulasi
yang berlaku.Sementara ojek dan gojek masih dalam status dilarang secara
undang-undang. Intinya masalah persaingan antara transportasi konvensional dan
yang berbasis aplikasi ini sudah tidak ada
BAB III
KESIMPULAN
Saran
Setelah
membahas mengenai Transportasi Konvensional dan Online, ada beberapa solusi
yaitu dengan berdiskusi antara pemilk perusahaan transportasi konvensional dan
penyedia aplikasi transportasi online. Pertama mungkin dengan menyamakan tariff,
sehingga tidak ada keirian, harus menaruh tariff dasar yang sama agar tidak
terjadi perbadaan harga yang begitu jauh. Disaat ini masyarakat membutuhkan
transportasi yang murah dan nyaman, sehingga sebaiknya mereka memasang tariff
dasar bersama yang murah. Kemudian konvensional juga dapat beralih untuk
memilki layanan online, atau dengan pool-pool kendaraan yang masyarakat dapat
menjangkaunya dengan mudah. Transportasi konvensional juga perlu membenahi
pelayanan mereka, seperti yang dilakukan transportasi online, sehingga
masyarakat dapat menggunakan nya dengan nyaman. Sehingga tidak ada perbedaan
dan persaingan yang terlalu menonjol, jika sama-sama menyamakan tujuan, untuk
menjadi transportasi yang layak untuk masyarakat.
Sekalipun fenomena transportasi online vs transportasi konvensional ini multidimensi:
ada aspek hukum, sosial, budaya, moral, teknologi dll. Peristiwa ini juga
terjadi karena pemerintah belum menyediakan regulasi yang dapat menyikapi
angkutan publik berbasis aplikasi. Pungutan angkutan secara jelas juga harus
diperbaiki sehingga angkutan umum tidak dirugikan. Hukum atau aturan yang
dibuat seharusnya bisa mengatasi. Perlindungan kepada semua pihak adalah hal
yang utama sehingga tidak ada yang dirugikan.
Daftar Pustaka
http://lugcool.blogspot.co.id/2015/04/perkembangan-transportasi-di-indonesia.html
songtusong.blogspot.com/2016/03/jasa-transportasi-online.html
Senin, 12 Juni 2017
Ibu... Ibu... Ibu...
Terimakasih atas segalanya
Tau tidak
Aku pernah menagis disuatu
tempat
Secara tiba-tiba
Karena memikirkanmu
Rasa sayang ku terhadap mu
Adalah rasa sayang
dianugerahkan Allah
Engkau adalah perantara
kasih sayang Allah yang terbesar
Kau selalu khawatir
terhadapku
Adalah rasa syukurku selalu
Saat kau khawatir aku
pernah tersenyum bahagia
Aku sedang menikmati waktu
bersamamu
Maaf kan aku yang selalu
sibuk bu
Tapi sibukku Insya Allah
bisa dipertanggung jawabkan
Sibukku ialah menyusuri
kasih sayang Allah
Yang sudah di tebarkan di
segala alam semesta
Bu,
Saat aku melihat lembayung
sore
Aku mengingatmu
Saat aku melangkah semangat
Aku mengingatmu
Senyummu sudah membekas
dihatiku
Rasa syukurku kepada Allah
SWT
Terhadap anugerah yang
diberikan melaluimu Ibuku
#puisikuuntukibuku
Langganan:
Postingan (Atom)